NASEHAT UNTUK ORANG SAKIT

Nasihat
      1.       Tetap Bersabar
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS.Az-Zumar: 10)
Dia pun berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan”. (QS. Al-Aniyaa’: 35)
Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’.[1] Mereka itulah orang-orang yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dfan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

TALASEMIA, LEUKEMIA, DAN ANEMIA


Sekapur Sirih
Seperti buku saya terdahulu yang sudah beredar di pasaran, tujuan saya menulis buku ini adalah untuk memberikan penyuluhan kesehatan dan ilmu kedokteran kepada para pembaca terutama masyarakat awam. Selama bertahun-tahun informasi kesehatan dan kedokteran hanya berputar diantara mahasiswa kedokteran, residen para dokter ahli, dan petugas di Rumah sakit. Kebanyakan dari informasu kesehatan dan teknologi kedokteran hanya tersimpan dalam buku-buku tebal di perpustakaan dalam bahasa asing yang sulit mencapai masyarakat awam. Untuk itu saya mencoba menjawab kesenjangan ini.
Belakangan ini, setelah era reformasi, banyak media sudah mulai menurunkan tulisan kesehatan dan teknologikedokteran. Terkadang informasi tersebut disampaikan dengan berbagai kekeliruan karena ditulsis bukan oelh petugas kesehatan. Karena itu melalui penulisan buku ini saya bermaksud melengkapi dan meluruskan kekeliruan atas informasi kesehatan yang mungkin ada di masyarakat dan mencoba menguraikannya dalam bahasa yang sederhana dan mudah diverna.

WASIAT BERHARGA BAGI MAHASISWA KEDOKTERAN, CO ASS, DOKTER MUDA, RESIDENT,DOKTER AHLI DAN SEMUA PETUGAS KESEHATAN

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam Muhadharah "Irsyadaat Lith Thabiibil Muslim" berkata:
 
Mengikhlaskan niat untuk Allah ta’ala dalam pekerjaan kalian, bukan untuk mencari bonus, upah, kebanggaan, dan yang semisalnya. Akan tetapi niatkan untuk mengangkat penderitaan dan penyakit dengan takdir Allah ‘Azza wa jalla dengan tangan-tangan kalian. Serta berbuat baik kepada orang yang kalian obati. Dan dengan mengikhlaskan niat, pengaruh amal perbuatan kalian akan baik.

Bersemangat untuk memperingatkan manusia untuk bertaubat, beristighfar, serta memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an, terutama dua kata ini yang Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam berkata tentangnya,

“Dua kalimat yang mudah diucapkan lisan tetapi berat di timbangan dan dicintai Ar-Rahman, yaitu ‘subhanallah wa bihamdihi subhanallahul’adhim’ “ (HR. Bukhari no 6188 dan Muslim no 4860).

Dan seorang yang sakit tidak akan terbebani dan berat untuk mengucapkan ini. Maka hendaknya mereka menyibukkan waktu mereka dengan kalimat ini.

LEUKEMIA

LEUKEMIA 

Leukemia (kanker darah) merupakan suatu penyakit yangditandai pertambahan jumlah sel darh putih (leukosit). Pertambahan inin sangat cepat dan tidak terkendalai serta bentuk sel-sel darh putihnya tidak normal. Pada pemeriksaan mikroskopis apus darah tepi, terlihat sel darah putih muda, besar-besar dan selnya masih berinti.(disebut megakariosit) putih (neoplasmahematologi). Beberapa ahli menyebut leukemia sebagai keganasan sel darah putih (neoplasma hematologi), Leukimia ini sering berakibat fatal meskipun leukemia limpositik yang menahun (chronic lymphocytic leucaemia), dahulu disebut sebagai jenis leukemia yang bisa bertahan lama dengan pengobatan yang intensif. Penyakit leukemia member andil sebesar 4% dari seluruh penyakit kanker penyebab kematian.

ANEMIA

Anemia dikenal sebagai  kekurangan darah. Hal ini dikarenakan:
  • Berkurangnya konsentrasi Hemoglobin (Hb)
  • Turunnya hematokrit
  • Jumlah sel darah merah kurang 
Dengan demikian, anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin di dalam sel darah merah atau kadar hemoglobin di dalam sel darah merah kurang dikarenakan adanya kelainan dalam pembentukan sel, perdarahan atau gabungan keduanya.

TALASEMIA


Talasemia nama lainnya adalah Anemia Timur Tengah atau Hereditary Leptositosis, suatu anemia yang diturunkan (herediter). Manifestasi talasemia yang sedang banyak dan sering dijumpai daripada talasemia yang berat.

Anemia terjadi karena mutasi gen yang bepengaruh pada pembentyukan Hemoglobin(Hb) sehingga kurang mampu mengikat oksigen. Selain gangguan  hemoglobin, bentuk sel darah merahnya juga lebih kecil dan mudah rusak (rapuh=fragil). Hemoglobin orang dewasa ada 2 jenis, yakni Alpha dan Beta.

Talasemia jenis Alpha banyak dijumpai pada suku bangsa Cina, Malaysia, Indochina, dan Afrika. Indonesia termasuk wilayah dengan penderita talasemia cukup banyak. Data dari Rumah Sakit Besar dan Rumah Sakit Pendidikan, kejadian gen pembawa sifat talasemia berkisar antara 8-10 %. Berarti ada 8-10 orang pembawa sifat talasemia terdapat diantara 100 penduduk. Jumlah talasemia yang tercatat di seluruh Indonesia sebanyak 8000 orang. Di Jakarta diperkirakan ada 1000 penderita talasemia. Di seluruh Dunia, jumlah pembawa sifat talasemia sebanyak 9-15 %, sedangkan di Jakarta diperkirakan sekitar 5 %. Dapat diperhitungkan bahwa dengan penduduk Indonesia 200 juta berarti ada sekitar 10 juta pembawa sifat Talasemia.

F40 – F48 GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM, dan GANGGUAN TERKAIT STRES: F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK, F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA


Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III
Penulis: Dr. Rusdi Maslim, Sp.KJ


F40 – F48
GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM, dan GANGGUAN TERKAIT STRES
  • Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stress, dikelompokkan menjadi satu dengan alas an bahwa dalam sejarahnya aa hubungan dengan perkembangan konsep neurosis dan berbagai kemungkinan penyebab psikologis (psychological causation).
  • Konsep mengenai neurosis secara prinsip tidak lagi digunakan sebagai patokan dalam pengaturan penggolongan, meskipun dalam beberapa hal masih diperhitungkan untuk memudahkan bagi mereka yang terbiasa menggunakan istilah neurotik dalam mengidentifikasi berbagai gangguan tersebut.

Pertanyaan ke-5: Apa yang dimaksud ihsan dalam ibadah ?

Pertanyaan ke-5: Apa yang dimaksud ihsan dalam ibadah ?
Jawaban: Ihsan adalah merasakan pengawasan Allah dalam ibadah. Allah Ta’ala berfirman: “ Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.” (QS. Asy-Syu’araa’: 218-219)
Dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda ketika ditanya tentang ihsan: “ Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Maka apabila kamu tidak melihatnya, sesungguhnya dia melihatmu." (HR.Muslim)
SUMBER:
Judul Asli: Khud 'aqiidatuk minal Kitaabi was Sunnah, Oleh: Muhammad bin Jamil Zainu
Judul Bahasa Inggris: Take Your Beliefs From the Qur'aan dan Sunnah, oleh: Sameh Strauch
Judul terjemahan Indonesia: Ambillah Aqidahmu dari al-Qur'an dan as-Sunnah yang Shahih yang Difahami Shahabat radhiyallahu 'anhu,  Oleh: Ade Ichwan Ali, Penerbit: Pustaka Ibnu Umar, Bogor.

Pertanyaan ke-4: haruskah kita beribadah kepada Allah Ta’ala dengan rasa takut (khauf) dan harapan ( raja’)?

Pertanyaan ke-4: haruskah kita beribadah kepada Allah Ta’ala dengan rasa takut (khauf) dan harapan ( raja’)?
Jawaban: Ya, demikianlah kita beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman, menggambarkan orang-orang mukmin: “ …Mereka selalu berdo’a kepada Rabb-nya dengan penuh rasa takut dan harap…” (QS, As-Sajdah: 16)
Dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda [kepada seorang pemuda]: “Apa yang kamu perbuat-wahai keponakanku- apabila kamu sholat?” Maka pemuda itu menjawab: “Saya meminta Surga kepada Allah, dan sayaq memohon perlindungan kepada-Nya dari Neraka. ( Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. [Dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih wa Dha’iif Sunan Abi Dawud (II/293)] 
Sumber: 
Judul Asli: Khud 'aqiidatuk minal Kitaabi was Sunnah, Oleh: Muhammad bin Jamil Zainu
Judul Bahasa Inggris: Take Your Beliefs From the Qur'aan dan Sunnah, oleh: Sameh Strauch
Judul terjemahan Indonesia: Ambillah Aqidahmu dari al-Qur'an dan as-Sunnah yang Shahih yang Difahami Shahabat radhiyallahu 'anhu,  Oleh: Ade Ichwan Ali, Penerbit: Pustaka Ibnu Umar, Bogor.

HAK ALLAH ATAS PARA HAMBA-NYA


 Pertanyaan no.1: Untuk apa Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita?

Jawaban: Dia menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Dalil-Nya Firman Allah ta’ala:
“Dan tidaklah Aku menciptakanjin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-K” (QS. Adz-Dzariyat:56)
Dan Sabda Nabi shallalahu alaihi wa sallam : “Hak Allah atas hamba-Nya hendaklah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

JENIS-JENIS RUMUSAN MASALAH


Menurut Sugiono (2009) dalam Hidayat (2010), bentuk rumusan masalah dalam penelitian dikelompokkan menjadi tiga, diantaranya rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan rumusan masalah assosiatif.
a.       Rumusan masalah Deskriptif
Merupakan rumusan masalah penelitian yang berhubungan dengan variable mandiri, yang tidak ada perbandingan atau hubungan. Rumusan masalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan masalah apa yang akan dicapai dalam penelitian.
Sebagai contoh: apabila kita ingin meneliti tingkat nyeri pada pasien fraktur femur yang dirawat di rumah sakit A, maka bentuk rumusan masalahnya adalah dapat sebagai berikut: