Link Download Matan-Matan Kitab Yang Perlu Dihafalkan







======

Link Download ‘Unduh Gratis’ Teks Matan, Terjemaham Bahasa Indonesia, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan Kitab Dari Matan-Matan Kitab Yang Perlu Dihafalkan Oleh Penuntut Ilmu  berdasarkan Tulisan Syaikh Abdul Muhsin Al Qaasim


Pendahuluan 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Beberapa hari yang lalu, ketika saya sedang menjelajah di dunia maya ‘internet’, saya membaca sebuah artikel terjemahan dengan judul “Matan-matan kitab apa saya yang perlu dihafal” yang dipublikasikan oleh Situs SMPIT Al-Madinah. Tulisan tersebut berasal dari salah satu situs http://ahlalhdeeth.com.  

Tulisan yang ditulis oleh Syaikh Dr. Abdul Muhsin Al-Qaasim (Imam dan Khatib Masjid Nabawi dan Qadhi pada Mahkamah tinggi di Kota Madinah) ini berisi tentang beberapa ucapan para ulama tentang pentingnya menghafalkan matan kitab/bab dari suatu ilmu, selain itu juga ada ucapan ulama tentang pentingnya belajar kepada ahli ilmu. Kemudian selanjutnya Syaikh menyebutkan Judul-judul matan Kitab yang perlu dihafalkan oleh seorang penuntut ilmu beserta urutannya. Kemudian Syaikh juga menyebutkan tentang tips/ cara/ metode dalam menghafalkan matan-matan tersebut. 

Pada artikel yang dipublikasikan di Situs SMPIT Al-Madinah, hanya menampilkan teks terjemahan dari artikel yang ada di situs ahlalhdeeth saja. 

Oleh karena itu, untuk membedakan dengan apa yang sudah dipublikasikan oleh Situs SMPIT Al-Madinah, saya melengkapinya dengan beberapa hal:

1.   Mencantumkam teks arab tulisan Syaikh Abdul Muhsin Al Qaasim yang ada di situs ahlalhdeeth.

2.   Menambahkan link untuk download [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan].

3.   Menyediakan link download artikel ini dalam format pdf pada akhir artikel. 

Selanjutnya, saya ucapkan Jazakumullah khairon atas apa yang dilakukan oleh Situs ahlalhdeeth yang sunah mempublikasikan tulisan Syaikh Abdul Muhsin Al Qaasim. 

Demikian pula kepada situs SMPIT Al Madinah yang telah mempublikasikan teks terjemahan dari tulisan Syaikh Abdul Muhsin Al Qaasim tersebut. 

Selanjutnya, saya juga mengucapkan jazakumullah khairon kepada para pembaca yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel ini. 

Semoga kita semua mendapatkan manfaat yang besar dari apa yang sudah dipublikasikan oleh Maktabah IMU ini. 

Semoga apa yang saya lakukan ini mendapatkan ridho dari Allah Ta’ala dan menambah beratnya timbangan amal pada Yaumul Qiyamah ‘hari kiamat’.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Abdurahman Baharudin Wahid
baharudinwahida@gmail.com




Matan-matan Kitab Apa Saja Yang Perlu Dihafal

Berkata Syaikh Dr. Abdul Muhsin Al-Qaasim (Imam dan Khatib Masjid Nabawi dan Qadhi pada Mahkamah tinggi di kota Madinah):

الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Sesungguhnya ilmu itu terlalu banyak untuk dapat di ketahui seluruhnya. Maka merupakan sikap seorang yang berakal untuk mengambil yang paling penting dari padanya. Adapun orang yang cerdas, maka ia akan menulis hal yang paling baik dari apa yang ia dengar, dan menghafal hal yang paling baik dari yang ia telah tulis. Lalu ia akan berkata dengan hal yang paling baik dari apa yang ia telah hafal tersebut. Dan seorang tidak akan menjadi alim tanpa menghafal matan-matan ilmu. Berkata syaikhul islam Ibnu Taimiyah

"Barangsiapa yang menghafal matan-matan, maka ia akan meraih ilmu”. 

Seorang tidak akan memiliki ilmu yang mendalam tanpa menghafal ushul (pokok-pokok) ilmu.

Sesungguhnya umat ini telah menjaga berbagai macam disiplin ilmu dengan penjagaan yang baik. Maka pelajarilah yang paling penting, paling wajib dan paling banyak manfaatnya dari ilmu tersebut serta hafalkanlah matan ringkas dari setiap cabang ilmu. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

“Hendaklah seseorang bersungguh-sungguh untuk menghafal setiap bab dari bab-bab ilmu dengan menghafal sumber asli yang berasal dari nabi صلى الله عليه وسلم”. 

Kemudian setelah menghafal matan ringkas tersebut, berpindahlah untuk memperdalam kitab-kitab yang lebih panjang dan detil pembahasannya. Selain itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya yaitu seorang syaikh/ustadz yang dapat anda ambil ilmunya serta dapat anda jadikan panutan amalannya.

Berkata Muhammad bin Sirin

“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa engkau mengambil agamamu”.

Matan apakah yang sebaiknya dihafal?

Mulailah dengan menghafal Al-Quran dengan hafalan yang kuat dan sertai pula dengan mentadabburinya.

Kemudian hafalkanlah matan-matan dalam ilmu Aqidah, karena dengan kemurnian aqidah maka niat kita akan lurus, hawa nafsu akan terkendali dan amalan kita akan diberkahi dan terus diingat. 

Kemudian hafalkanlah matan-matan dalam berbagai bidang ilmu seperti ilmu tajwid, musthalah hadits, fiqh, ushul fiqh, ilmu waris, ilmu nahwu dan sastra. 

Berikut akan kami sebutkan matan-matan terpenting dalam berbagai bidang ilmu tersebut:

1. Al-Qur’an [Teks Matan, Terjemahan B.Ind, Audio Matan] : Ketika anda dalam proses menghafal Al-Quran, janganlah terbatas pada menghafal Al-Qur’an saja, namun dalam periode yang sama anda bisa juga menghafal matan-matan lainnya

2. Ilmu Tajwid: Hafalkanlah Manzhumah At-Tuhfah [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]  yang terdiri dari 61 bait syair

3. Ilmu Aqidah: Hafalkanlah secara berurutan matan-matan berikut:

a. Matan Nawaaqidhul Islam (Pembatal-pembatal keislaman) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

b. Matan Qawaa’idhul Arbaa (Empat kaidah) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, AudioMatan, Rekaman Kajian Pembahasan]

c. Matan Tsalatsatul Ushuul (Tiga landasan) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, AudioMatan, Rekaman Kajian Pembahasan]

d. Kitaabut Tauhiid, keempat kitab ini adalah karangan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab[Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan bag 1, bag 2, Rekaman Kajian Pembahasan]

e. Aqidah Waasithiyyah oleh syaikhul islam Ibnu Taimiyyah[Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

f. Aqidah Thahaawiyyah[Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

4. Mustholahul Hadiits: Hafalkanlah matan Al-Baiquniyyah (البيقونية) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, AudioMatan1, Audio matan v2, Rekaman Kajian Pembahasan] yang terdiri dari 34 bait syair serta hafalkan juga matan Nukhbatul Fikr (نخبة الفكر) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]  oleh Ibnu Hajar

5. Hadiits: Hafalkanlah matan hadits berikut:

a. Arbain Nawawi (الأربعون النووية) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, AudioMatan, Rekaman Kajian Pembahasan]

b. Umdatul Ahkam (عمدة الأحكام) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

c. Buluughul Maram (بلوغ المرام) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

6. Ushul Fiqh: Hafalkanlah matan Al-Waraqat (الورقات) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, AudioMatan, Rekaman Kajian Pembahasan]

7. Fiqh: Hafalkanlah dalam bidang ilmu ini:

a. Syuruuth As-sholah (شروط الصلاة) karangan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab[Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

b. Zaadul Mustaqni’ (زاد المستقنع) karangan imam Al-Hijaawi. Matan ini merupakan ringkasan dalam hukum-hukum fiqh yang mengandung berbagai macam masalah fiqh [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

8. Ilmu Waris: Hafalkanlah matan Ar-Rahabiyyah (الرحبية) yang terdiri dari 176 bait syair. [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

9. Ilmu Nahwu: Hafalkanlah matan Al-Aajuruumiyyah (الآجرومية) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]beserta Alfiyah Ibnu Malik (ألفية ابن مالك) [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]

10. Sastra: hafalkanlah Syair Abu Ishaq Al-Andalusi yang terdiri dari 115 bait. [Teks Matan, Terjemaham B. Ind, Audio Matan, Rekaman Kajian Pembahasan]


Urutan penghafalan matan-matan diatas:

"Al-Qur’an, Matan Nawaaqidhul Islam, Matan Qawaa’idhul Arba’a, Matan Tsalatsatul Ushuul, At-Tuhfah Fi Tajwiid, Matan Al-Baiquniyyah, Arbain Nawawi, Kitaabut Tauhiid, matan Al-Aajuruumiyyah, Matan Syuruuth As-Sholah, Aqidah Waasithiyyah, Ar-Rahabiyyah, Nukhbatul Fikr, Umdatul Ahkam, Buluughul Maram, Zaadul Mustaqni’, Alfiyah Ibnu Malik, Matan Al-Waraqat, dan Syair Abu Ishaq Al-Andalusi"


Teknik menghafal matan ilmiah:

ü  Jika matan tersebut merupakan kumpulan hadits, maka janganlah menghafal lebih dari tiga hadits setiap hari (agar tidak sulit menjaganya)
ü  Jika matan tersebut berbentuk prosa, maka janganlah menghafal lebih dari tiga baris setiap hari
ü  Jika matan tersebut berbentuk syair, maka janganlah menghafal lebih dari tiga bait setiap hari
ü  Hafalkan setiap potongan teks/matan dengan cara mengulanginya 20 kali sesudah waktu subuh dan juga setelah waktu ashar.
ü  Jika anda sedang menghafal – sebagai contoh – Alfiyah Ibnu Malik, maka sebelum anda menghafal bait yang baru, bacalah bait yang telah anda hafal pada hari sebelumnya sebanyak 20 kali. Kemudian bacalah – menggunakan hafalan/tanpa teks – dari awal matan Alfiyah sampai kepada bait baru yang hendak dihafal. Demikianlah ulangi cara ini setiap hari sampai hafalan anda kuat
ü  Tempuhlah jalan ini dalam menghafal setiap matan sambil terus mempelajari ilmu agama, menghadiri majelis-majelis ulama/ustad serta menanyakan masalah-masalah ilmiah yang membingungkan anda kepada ahlinya
ü  Pengulangan hafalan merupakan jalan paling utama untuk menjaga hafalan. Cara inilah yang telah dipraktekkan oleh para ulama dari dulu hingga sekarang. Adalah Abu Ishaq Asy-Syiraazi mengulangi pelajaran sebanyak seratus kali dan adapun Al-Haraasi mengulanginya sebanyak 70 kali. Dengarkanlah kisah berikut yang menunjukkan kepada anda bahwa sedikitnya pengulangan akan membuat anda cepat melupakan hal yang telah dihafal:


Berkata Ibnul Jauzi

Al-Hasan – yakni Ibnu Abi Bakr An-Naisaaburi – menceritakan tentang seorang faqih (ahli fiqh) yang mengulang pelajaran dirumahnya berkali-kali. Maka berkatalah seorang wanita tua di rumahnya: ‘Cukup, demi Allah, sesungguhnya akupun telah ikut hafal’. Maka berkatalah si faqih: ‘Ulangilah apa yang telah engkau hafal’, maka wanita tua itu mengulanginya. Setelah beberapa hari, si faqih berkata kembali: ‘Wahai wanita tua, ulangilah pelajaran yang waktu itu’ maka ia berkata: ‘Aku tidak hafal lagi’. Berkata si faqih: ‘Aku selalu mengulanginya agar tidak menimpaku yang telah menimpamu (yaitu hilangnya hafalan)’

Maka kesimpulannya, jalan untuk mendapatkan hafalan yang mendalam adalah dengan rajin melakukan pengulangan.

Bagaimana cara muraja’ah/ pengulangan hafalan matan ilmiah?

Jika anda telah menghafal berbagai matan-matan ilmiah, maka lakukanlah muraja’ah/pengulangan seluruh matan yang telah dihafal sekali dalam sebulan. 

Hal ini agar anda mendapatkan hafalan yang lebih dalam dan lebih tepat serta anda lebih cepat dalam pengambilan dalil dengannya.


Berikut ini adalah Teks arabnya:

كيف تحفظ المتون العلمية؟.
للشيخ عبد المحس

كيف تحفظ المتون العلمية؟

لفضيلة الشيخ د.عبد المحسن القاسم
إمام وخطيب المسجد النبوي والقاضي بالمحكمة الكبرى بالمدينة النبوية

الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
العلم اكثر من أن يحاط ، والعاقل يأخذ منه زهرته ، والنبيل يكتب خير ما يسمع ،ويحفظ احسن ما يكتب ، ويحدث بأحسن ما يحفظ ، والعالم لا يكون عالماً بدون حفظ المتون،يقول شيخ الإسلام : " من حفظ المتون حاز الفنون
والرحبي يقول
والثلثان وهما التمام*** فاحفظ فكل حافظ إمام

ولا يكون المرء راسخا في العلم بدون حفظ أصول العلم ، وقد أوعبت الأمة في كل فن من فنون العلم إيعابا ،فاطلب من العلم آكده وأوجبه وأغزره نفعا،واحفظ في كل فن مختصراً قال شيخ الإسلام : " وليجتهد أن يعتصم في كل باب من أبواب العلم بأصل مأثور عن النبي صلى الله عليه وسلم"
ثم انتقل إلى المبسوطات وتبحر فيها،وخذ العلم من أهله من شيخ يقتدى به في العلم والعمل
يقول محمد بن سيرين : " إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم"
وخير العلوم ما ضبط اصله واستذكر فرعه
ماذا احفظ من المتون ؟
ابدأ في مطلع الطلب بحفظ كتاب الله متقناً مع التدبر،ثم احفظ متونا في العقيدة،فنقاء العقيدة يصحح النية،ويلجم الهوى،ويبارك في العمل،ويخلد الذكر،ثم احفظ متوناً في فنون متنوعة في التجويد والمصطلح والحديث والفقه وأصوله والفرائض والنحو والآداب ،واليك بيان بأهم المتون مرتبة مسلسلة حسب الفنون

1-القران الكريم: وخلال حفظك للقران لا تقتصر على حفظه فقط بل اجمع مع حفظه متون أخرى

2- التجويد: وتحفظ منظومة التحفة للجمزوري وهي 61 بيتاً

3- العقيدة: وتحفظ مسلسلة كما يأتي
نواقض الإسلام ، القواعد الأربع ، ثلاثة الأصول ، كتاب التوحيد ، وهذه المتون الأربعة للشيخ محمد بن عبد الوهاب رحمه الله ، العقيدة الواسطية لشيخ الإسلام ابن تيمية ، العقيدة الطحاوية

4-مصطلح الحديث: وتحفظ فيه البيقونية وهي (34)بيتاً، نخبة الفكر لا بن حجر

5-الحديث: وتحفظ متون الحديث الآتية:الأربعون النووية،عمدة الأحكام،بلوغ المرام

6- أصول الفقه: متن الورقات

7- الفقه : وتحفظ فيه : شروط الصلاة للشيخ محمد بن عبد الوهاب، زاد المستقنع للإمام الحجاوي وهو خلاصة في فقه الأحكام وقد حوى مسائل عديدة

8- الفرائض: ويحفظ فيه : متن الرحبية وهي 176بيتاً

9- النحو: وتحفظ فيه : الآجرومية ، ألفية ابن مالك

10-في الآداب : تحفظ منظومة أبي إسحاق الأندلسي: وهي منظومة بديعة مليئة بالأحكام وعدد أبياتها(115)بيتاً،ومطلعها
تفت فؤادك الأيام فتا وتنحت جسمك الساعات نحتا


اذكر لي المتون متدرجة لكي احفظها
القران العظيم،نواقض الإسلام ،القواعد الأربع،ثلاثة الأصول ، التحفة في التجويد،البيقونية،الأربعون النووية ،كتاب التوحيد،الآجرومية،شروط الصلاة ،الواسطية، الطحاوية،الرحبية،نخبة الفكر،عمدة الأحكام ،بلوغ المرام، زاد المستقنع،ألفية ابن مالك،متن الورقات،منظومة الألبيري في الآداب

طريقة حفظ المتون:
اذا كان المتن المحفوظ من متون الحديث فلا تزد كل يوم عن حفظ ثلاثة أحاديث، وإذا كان نثراً فلا تزد على حفظ ثلاثة أسطر،وإذا كان منظوما لا تزد عن حفظ ثلاثة أبيات ،وبهذه الطريقة المتأنية يرسخ الحفظ
والطريقة هي أن تكرر المقطع الذي تريد حفظه عشرين مرة بعد الفجر مثلا
وبعد العصر أيضا تكرره عشرين مرة
ولو كنت تحفظ مثلا ألفية ابن مالك فقبل أن تبدأ في حفظ الأبيات الجديدة اقرأ الأبيات التي حفظتها بالأمس عشرين مرة ، ثم اقرأ حفظا من أول الألفية حتى تصل إلى موطن الحفظ الجديد ، وهكذا تكرر ذلك يومياً حتى يرسخ المحفوظ ، وبهذه الطريقة سر في كل متن تحفظه مع ضرورة مداومة مدارسة العلم حفظاً ومراجعة وقراءة وحضور دروس العلماء وملازمتهم ، والسؤال عما أشكل من مسائل العلم.
وكان أبو إسحاق الشيرازي يعيد الدرس مائة مرة، وكان الكيا الهراسي يعيد سبعين مرة،واسمع هذه القصة التي تظهر لك أن قلة التكرار تنسي المحفوظ سريعاً
قال ابن الجوزي في الحث على حفظ العلم
 وحكى لنا الحسن – يعني ابن أبي بكر النيسابوري- أن فقيها أعاد الدرس في بيته مراراً كثيرة ، فقالت له عجوز في بيته: قد والله حفظته أنا ، فقال : أعيديه فأعادته، فلما كان بعد أيام ، قال : يا عجوز أعيدي ذلك الدرس ، فقالت: ما احفظه ، قال : أنا اكرر لئلا يصيبني ما أصابك
فطريقة رسوخ الحفظ هو التكرار وما الحفظ إلا بالتكرار


كيف أراجع المتون
إذا حفظت متوناً متنوعة في فنون العلم ، فراجع كل شهر جميع المتون التي حفظتها لتكون أرسخ في الحفظ ، واظهر في لاستحضار ، وأسرع في الاستدلال


Teks arab berasal dari  http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=25080 , sedangkan terjemahan bahasa Indonesia dicopy paste dari www.smpit-almadinah.com.”

My Blogs:

1 komentar:

Terima kasih telah membaca artikel kami. Silahkan berkomentar dengan sopan.