Judul
asli:
“TABDIIDU KAWASYIFIL ‘ANIIDI
FII TAKFIRIHI LIDAULATIT TUHID”
OLEH:
Asy – Syeikh Abdul ‘Aziz Ar Royyis
Judul
Indonesia:
MEMBONGKAR KEDUSTAAN AL–
MAQDISIY DALAM KITABNYA PEMBONGKARAN YANG JELAS ATAS PENGKAFIRAN NEGERI SAUDI
Penerjemah:
Abu Ammar as – Salafi
Editor
dan Peneliti: Mujahid as – Salafi
PENGANTAR
REDAKSI
Segala puji bagi Alloh yang
telah mencipkan gelap dan terang, sholawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Akhir zaman Muhammad bin
Abdulloh, para keluarga dan shahabatnya, serta orang – orang yang mengikuti
jejak langkah mereka dalam berjuang di jalan Alloh. Telah beredar sebuah kitab dengan
judul Al – Kawasyiful Jaliyyah Fii Takfiri ad Daulatis Su’udiyyah (pembongkaran
yang jelas didalam pengkafiran Negara Saudi) karya Abu Muhammad al – Maqdisiy
Ishom Burqowi yang mana kitab tersebut berisikan racun – racun yang meracuni
otak para kawula muda yang bermodal semangat dalam din tanpa bermodal ilmu.
Karena itu dengan memohon pertolongan kepada Alloh kami akan menghadirkan
bantahan kitab tersebut kepada para pembaca di Blog kami ini secara berseri.
Dan kami katakan “HAK
PENERBITAN BUKU INI BEBAS BAGI SIAPA SAJA DAN DIPERBOLEHKAN BAGI SETIAP ORANG
UNTUK MENCETAKNYA, MENTERJEMAHKANNYA SERTA MENYEBARKANNYA DALAM RANGKA MEMBUAT
GERAM MUSUH-MUSUH ALLOH DARI KALANGAN KHOWARIJ PENERUS DZUL KHUWASIROH, DENGAN
SYARAT TIDAK MELAKUKAN PERUBAHAN SEDIKITPUN TERHADAP ISINYA”, bagi pembaca yang
ingin mendapatkan naskah asli dari kitab bantahan ini silahkan download disini
(http://www.mediafire.com/?0dgkza44ci11hyw )
. (Mujahid As – Salafi)
MUQODDIMAH
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم و رحمة الله و
بركاته…….. أما بعد
Sesungguhnya sikap adil dan
sikap tengah tengah, serta sikap tidak berlebih lebihan dan tidak pula sikap
mengurang-ngurangi adalah merupakan sikap yang dicintai dan diridloi oleh
Alloh. Alloh berfirman:
Dan berlaku adillah
sesungguhnya Alloh itu mencintai orang – orang yang berbuat adil….
Dan sesungguhnya sikap
berlebih – lebihan di dalam syariat islam itu adalah harom hukumnya. Yang mana
keharomannya itu lebih dasyat daripada keharomannya sikap mengurang – ngurangi
dan sikap yang kaku/kering. Oleh karena itulah syariat islam sungguh telah
berbicara dengan sangat tegas dan keras dalam perkara seputar Khowarij dan
ahlul bida’ melebihi sikap tegas dan kerasnya dalam berbicara menyikapi
terhadap orang – orang yang berbuat maksiat secara umum dari orang – orang yang
cenderung mengikuti syahwat.
Dan sungguh pada perkara ini
ada sebuah pelajaran yang sangat penting, yaitu bahwa sikap berlebih – lebihan
itu memang dari jiwa yang berperasaan ini bisa menerima sikap berlebih –
lebihan. Karena sikap berlebih – lebihan tersebut berbingkis dengan bingkisan
agama dan dengan penuh rasa kesemangatan diatas sikap berlebih – lebihan yang
dibingkis atau dihiasi dengan atas nama agama tersebut. Yang demikian itu
memang akan sangat mudah untuk bisa diterima oleh jiwa seseorang selama
seseorang tersebut tidak terbentengi dengan ilmu atau orang tersebut enggan
untuk keluar dari perkataan – perkataan pembesar – pembesar Ahlul –
Ilmi(Ulama’).
Dan sesungguhnya robb kita
Alloh yang Maha suci telah memperingatkan dari sikap berlebih – lebihan yang
menjerumuskan kepada meninggalkan sebuah kebenaran. Alloh berfirman:
Wahai Ahli Kitab janganlah
kalian berbuat berlebih – lebihan di dalam agama kalian, dan jangan pula kalian
berkata atas nama (agama)Alloh mlainkan dengan kebenaran
Dan termasuk dari deretan
kitab – kitab yang memiliki sikap berlebih – lebihan adalah sebuah kitab yang
berjudul “Al – Kawasyiful Jaliyyah Fii
Takfiri ad Daulatis Su’udiyyah (pembongkaran yang jelas didalam pengkafiran
Negara Saudi)” yang pengarangnya adalah Abu
Muhammad Al – Maqdisiy (‘Ishom Al Burqowi). Pensifatanku terhadap kitab
tersebut dengan sifat berlebih – lebihan adalah merupakan dari suatu ahakan
yang mana mari saya mengajakmuy kepada penelitian dalam keterangan/penjelasan
isi kitab tersebut. Dan itu sebagaimana apa – apa yang terdapat dalam sampul
kitab ini-yaitu kitab yang ada pada kedua tangan anda- dengan dalil dalil dan
hujjah – hujjah serta kenyataan – kenyataan dan penukilan dari ahlul ilmi yang
terdahulu maupun yang sekarang.
Maka apa – apa yang
diserukan dan yang ditetapkan oleh pengarang kitab “Al – Kawasyiful Jaliyyah
Fii Takfiri ad Daulatis Su’udiyyah (pembongkaran yang jelas didalam pengkafiran
Negara Saudi)” dari celaan – celaan dan pengkafirannya yang jelas terhadap
ulama’ – ulama’ kita, seperti Al – Imam Abdul ‘Aziz bin Abdulloh bin Baz dan al
– Imam Muhammad bin Sholeh al – Utsaimin serta selain keduanya dari kalangan
para imam-imam Ahlus Sunnah-yang semoga Alloh selalu merohmati mereka baik yang
masih hidup maupun yang telah meninggal-. Dan dari pengkafirannya pula teradap
para penguasa kita-yang semoga Alloh selalu membimbing mereka agar selalu
mendapat petunjuk-Nya-, bahkan tidak hanya itu penulis kitab tersebut juga
selalu menganjurkan dari sebuah penganjurannya atas pembunuhan dan pengrusakan
di negara Al – Haromain (Saudi)-yang semoga Alloh menjaganya-. Semua ini yaitu
apa yang diserukan oleh Abu Muhammad al – Maqdisiy (Ishom Burqowi) diatas
adalah merupakan besarnay kejahatan, karena terkumpul padanya antara kerusakan
agama dan juga kerusakan dunia*[1]),
oleh karena itu membantah kitab “Al – Kawasyiful Jaliyyah Fii Takfiri ad
Daulatis Su’udiyyah(pembongkaran yang jelas didalam pengkafiran Negara Saudi)”
ini adalah merupakan suatu keharusan dalm rangka untuk menjelaskan apa-apa yang
ada dalam kitab ini dari sebuah kejelekan – kejelekan, kekejian – kekejian dan
dari kesombongan – kesombongan, serta perkataan – perkataan yang mengada- ada
yang memeras atas sebagian Ahlus Sunnah –yang semoga Alloh menjaga mereka dari
setiap Syubhat dan Syahwat- terlebih bagi para kawula mudalah yang diinginkan
dan diincar oelh musuh – musuh, yang mana para musuh – musuh tersebut
menjadikan kawula muda sebagai alat yang bisa dipakai untuk menyalakan api
fitnah, dimana perasaan jiwa kawula muda akhirnya menjadi sangat tersibukkan
dengan setiap fitnah bersamaan dengan rasa semangat yang berkobar – kobar dan
berapi – api yang mereka nisbahkan kepada Agama. Yang mana para kawula muda itu
pada hakekatnya dalam kondisi sedikit ilmu, meskipun mereka berjumlah banyak.
Dan terlebih lagi kita ditimpa oleh suatu cobaan dengan keruwetan dan kekacauan
“INTERNET” yang mana internet itu akhirnya menjadi suatu yang sangat berharga
bagi orang – orang yang mempunyai kepentingan dan internet pun menjadi sebuah
sarana untuk memamerkan syubhat – syubhat mereka (Ahlul Bathil) terhadap kaum
muslimin.Maka ketika kitab ini yakni kitab Al-Kawasyiful Jaliyyah Fii Takfiri
ad Daulatis Su’udiyyah (pembongkaran yang jelas didalam pengkafiran Negara
Saudi) menjadi sebuah kitab rujukan dan sebagai pedoman oleh kebanyakan orang –
orang yang tertipu oleh mereka sebagai pemikiran dari kalangan orang – orang
yang gemar mengkafirkan, dan menjadilah pemikirang tersebut saling dinukil oleh
sebagian kelompok dari orang – orang bodoh yang hanya mengedepankan
perasaan(Syahwat), kemudian mereka membawa dan menenggelamkan apa – apa yang
ada dalam kitab tersebut dari sebuah racun terhadap kaum muslimin. Akhirnya
sayapun meminta pertolongan kepada Alloh robb semesta alam untuk membantah
kitab ini, yang bertujuan sebagai nasehat dan sebagai arasa takut serta
khawatir terhadap orang – orang yang bertauhid, jika sampai syubhat – syubhat
yang bertebaran lagi serampangan yang terdapat dalam kitab tersebut mengena dan
memeras (hati dan pikiran) sebagian orang – orang yang bertauhid, yang mana
setan dari golongan manusia dan jin senantiasa menghiasi dan mempercantik syubhat
– syubhat yang berterbangan lagi serampangan tersebut sebagai tipu daya dan
kedustaan yang menyesatkan. Oleh karena itu aku menamai kitab bantahan ini
dengan judul “TABDIIDU KAWASYIFIL
‘ANIIDI FII TAKFIRIHI LIDAULATIT TUHID”. Dan aku menjadikan kitab bantahan
ini menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
1.
Pengkafiran kitab Al – Kawasyiful Jaliyyah
Fii Takfiri ad Daulatis Su’udiyyah(pembongkaran yang jelas didalam pengkafiran
Negara Saudi) Abi Muhammad al – Maqdisiy (Ishom Burqowi) terhadap dua imam yaitu
imam Abdul ‘Aziz bin Abdulloh bin Baz dan imam Muhammad bin Sholeh al –
Utsaimin.
2.
Membongkar lima syubhat Abu Muhammad al –
Maqdisiy dalam pengkafirannya terhadap negeri Saudi-semoga Alloh menjaganya-
3.
Diskusi atas sebagian perkataan Abu Muhammad
al – Maqdisiyyang lemah lagi tak berguna yang terdapat didalam kitabnya Al –
Kawasyiful Jaliyyah Fii Takfiri ad Daulatis Su’udiyyah(pembongkaran yang jelas
didalam pengkafiran Negara Saudi)
4.
Sikap yang benar sesuai syar’I dalam
mensikapi pemerintah.
5.
Sikap para Ulama’ as sunnah, para sastrawan
dan Sejarahwan terhadap negara Saudi—semoga Alloh selalu menjaganya.
6.
Penutup.
Akhirnya saya memohon kepada
Alloh untuk menjadikan bantahan ini sebagi petunjuk bagi orang – orang yang
tersesat dan sebagai penjagaan bagi orang – orang yang mendapat petunjuk serta
sebagai penolong untuk Tauhid dan para Muwahhidun (orang – orang yang
bertauhid). Dan sebagai suatu kebenaran yang apabila telah memuntahgkan atas
suatu kebatilan. Maka kebenaran tersebut pasti akan mengalahkan serta
melenyapkan kebatilan itu, sebagaimana Alloh berfirman:
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ
فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
Dan bahkan kami muntahkan
dengan suatu kebenaran atas kebatilan, maka kebenaran tersebut mengalahkan dan
melenyapkan kebatilan itu, maka jadilah kebatilan itu lenyap dan binasa. Dan
kalian mendapatkan celaka dari apa – apa yang kalian sifatkan.
Dan sebelum permulaan
bantahan ini maka sesungguhnya Aku memuji Alloh atas apa yang telah Alloh
anugrahkan dengan bantahan ini berupa muqoddimahnya dari Asy – Syeikh Sholeh al
– Fauzan, yang mulia Asy – Syeikh Abdul Muhsin al Abiikan dan juga yang mulia
Asy – Syeikh Abdulloh al – Abiilan-semoga Alloh senantiasa menjaga mereka-
untuk kitab ini.
Dan aku bersyukur kepada
mereka atas muqoddimah ini dan atas apa yang telah memberikan faedah –faedah
padanya dari sebuah pengarahan dan sebagai pengetahuan. Sesungguhnya saya telah
menetapkan didalam catatan kaki sebuah catatan – catatan koreksi milik Asy –
Syeikh al – Fauzan bersamaan dengan menisbahkan catatan – catatan koreksi
tersebut kepada beliau…dan merupakan dari sutu hal yang saya tidak melupaknnya
adalah ketika aku memperlihatkan kitab bantahan ini kepada syeikh kami al –
Fauzan, maka beliau menyebutkan bahwa beliau memang senantiasa menantikan
bantahan atas kitab Al – Kawasyiful Jaliyyah Fii Takfiri ad Daulatis
Su’udiyyah(pembongkaran yang jelas didalam pengkafiran Negara Saudi) milik al –
Maqdisiy. Maka segala puji bagi Alloh yang telah memberikan taufiq serta kesuksesan
untuk membantah kitab Al–Kawasyiful Jaliyyah Fii Takfiri ad Daulatis
Su’udiyyah(pembongkaran yang jelas didalam pengkafiran Negara Saudi) milik al –
Maqdisi tersebut.
BANTAHAN
POINT I “PENGKAFIRAN AL MAQDISIY TERHADAP SYEIKH BIN BAZ DAN SYEIKH UTSAIMIN”
Al-Imam Abu Utsman
Ash-Shobuni berkata :”Tanda yang palling jelas dari ahli bid’ah adalah kerasnya
permusuhan mereka kepada pembawa Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam
mereka melecehkan dan menghina ahli Sunnah. [Aqidah Salaf Ashabul Hadits hal.
14]
Maka petunjuk dan bimbingan
dari ahlus sunnah adalah mereka menimbang dan mengukur orang-orang selain
mereka itu dengan bagaimana sikap orang-orang tersebut terhadap ulama’ assunnah
ahlul atsar pada zaman mereka. Jikalau sikap orang-orang tersebut adalah
menentang ulama’ sunnah maka mereka pun membid’ahkannya dan tidak ada
kehormatan.
Mereka juga menghajernya dan
memperingatkan darinya kerena cacian dan cercaan serta penentangan dan
merendahkan ulama’ assunnah adalah merupakan merendahkan assunnah, karena
ulama’ assunnah adalah pembawa assunnah dan penjaga assunnah yang mana ulama’
asssunnah mereka berjalan meniti jejak dari assunnah.
Dan demikian halnya dengan
keadaan Al Maqdisi ini seorang yang sangat durhaka (Ishom Al Barqowi). Maka dia
sungguh telah mencerca dan mencela terhadap ulama’-ulama’ kita yang besar
seperti Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin – semoga Alloh merohmati keduanya – pada
beberapa tempat dari kitabnya ( ), dan termasuk dari cercaan dan celaannya
adalah bahwasanya dia berkata:
Dan
engkau mengetahui kedustaan negara yang keji ini (yakni negara Saudi) yang mana
negara Saudi ini telah merusak agama manusia dan telah menjadikan buruk tauhid
manusia, serta engkau juga mengetahui kedustaan dan kesesatan pelayan-pelayan
negara Saudi ini dari kalangan ulama’-ulama’ para penguasa.
Engkau jangan merasa aneh
dengan tidak adanya penistaan/pengembalian asal ke halaman-halaman kitab
kawaasyif, karena kitab Al-Kawaasyif tersebut tidak mempunyai tampilan yang
resmi autentik, bahkan kitab tersebut hanyalah ada di dalam internet, dan
halaman-halamannya berubah-rubah seiring berubahnya barisan tampilannya yang
diturunkannya oleh setiap orang, oleh karena itu pengarang / Ishom Al-Barqowi
tidak meletakkan halaman-halaman pada daftar isi, tapi dia hanya mencukupkan
judul-judul/pokok-pokok bahasan.
Demikianlah Ishom
Al-Barqowi, dia mensifati ulama’-ulama’ kita dan diantara mereka (para ulama’)
yaitu Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin, dan Al-Fauzan, bahwa mereka adalah pendusta dan
sesat dan terkadang dia juga mensifati bahwa tauhid mereka adalah tauhid yang
berubah, dan di tempat yang lain juga dia menuduh mereka bahwa sesungguhnya
mereka adalah ulama’-ulama’ yang jelek, dan juga dalam perkataan dia terhadap
negara Saudi dan fitnah Al-Harom / Masjidul Harom juga menukilkan omongan
Juhaimin dalam Jarh dan celaannya terhadap Asy Syaikh Ibnu Baz, dan dia / Ishom
Al Barqowi pun menetapkan omongan Juhaimin yang menjarh dan mencela Asy Syaikh
Ibnu Baz tersebut, dan dia Ishom Al Barqowi tidak mengingkarinya.
Dan dia / Ishom Al Barqowi
menyatakan di tempat yang lain dengan nama Ibnu Baz dan juga Ibnu Utsaimin –
semoga Allah merohmatinya – dimana dia (Barqowi) mengatakan:
Dan
mereka para penguasa Saudi Arabia menyetir / menggiring ulama’, dan menjadikan
sebagian dari ulama tersebut sebagai binatang ternak yang lembut dan nurut dan
dengan tabir tutup tebal ini yang mereka para penguasa telah mengambilnya dari
mereka para ahli ibadah dan para pendeta untuk menjadikan negara mereka sebagai
negara Attauhid dan sebagai negara ilmu dan negara ulama’. Coba perhatikanlah
bagaimana para syaikh ada di setiap tempat, inilah Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Ibnu
Utsaimin dan syaikh-syaikh yang lainnya semuanya mereka bersama negara, pegawai
negara dan mereka yang membela-bela dan melindungi negara ini (negara Saudi) ….
Lantas apa yang kalian inginkan sesungguhnya tentang Al-Islam dan At-Tauhid…!!
Demikianlah negara Saudi di dalam menyesatkan para rakyat.
- kemudian dia Barqowi
berkata – :
Sekarang
tinggallah seorang yang bertauhid itu dapat mengetahui bagaimana sikap dari
para ulama’ yang sesat yang mengeluarkan argumen dan bantahan membela
pemerintahan Saudi Arabia. Para ulama yang tidur di dada pemerintahan Saudi
Arabia, para ulama’ yang menyusu / menetek dari susu pemerintahan Saudi Arabia
…. Maka dengarkanlah semoga Alloh selalu memberimu petunjuk padamu untuk agar
selalu konsisten di atas kebenaran yang kita yakini dan kita beragama kepada
Alloh dengan kebenaran yang kita yakini tersebut, dan tidaklah menyedihkan kita
ocehan cercaan orang yang mencela jikalau kita selalu bersama kebenaran yang
kita yakini, dan tidak pula menyedihkan kita kedustaan orang yang mengada-ada
berkata palsu…. Maka sikap yang benar adalah bahwa para ulama’ tersebut harus
dijahr / ditinggalkan, dan tidak menuntut ilmu dari mereka, dan mereka itu
jangan dimintaki fatwa, karena ilmu itu sebagaimana yang dikatakan oleh
sebagian salaf adalah agama, maka perhatikan lihatlah dari siapa kalian
mengambil agama kalian, bahkan yang wajib adalah memperingatkan mereka dan
menghajer mereka sehingga mereka kembali dan melepaskan dari sikap mudahanah /
penjilat / mengambil muka para penguasa dan dari sikap condong kepoada para
penguasa, dan juga dari sikap membantah mengeluarkan argumen membela para
penguasa….
kemudian Barqowi berkata – :
Adapun
jika mereka para ulama Saudi tersebut masih terus menerus selalu di atas
keadaan mereka yang telah dirubah dan dibenci seperti demikian itu, maka
wajiblah para ulama Saudi tersebut dihajer dan tidak boleh berhubungan bersama
mereka ! (selesai perkataan Barqowi).
Maka ternyata demikianlah
pandangan dan sikapnya Barqowi terhadap ulama sunnah di zamaannya, maka dia
(Barqowi) adalah seorang mutbadi’ sesat dan tidak ada kehormatan untuknya, maka
lalu lantas bagaimana apabila engkau pun mengetahui bahwa ternyata dia
(Barqowi) tidak hanya berpandangan dan mensikapi ulama sunnah sebatas
pensikapan kedholiman dan kejahatan seperti yang telah engkau ketahui itu akan
tetapi ternyata justru dia (Barqowi) mensikapi para ulama sunnah tersebut kafir
melebihi Yahudi dan Nashroni dengan anggapan karena ulama sunnah tersebut telah
keluar dari agama Islam secara total.
Dia (Barqowi) telah berkata
dalam risalahnya yang berjudul “Singkirkanlah Keledai Ilmu ke dalam Tanah”2 /
catatan kaki Risalah ini dimaktabahnya di mimbar At Tauhid wal Jihad :
Sungguh
aku telah membaca surat kabar Arro’yu Al Urduniyah pada tanggal 16 Shofar 1417
Hijriyah yang bertepatan 2/7/1996 Masih ada sebuah berita yang berjudul (Hai’ah
Kibarul Ulama di Negara Saudi Menjadi Susah dan Sedih Dengan Adanya Peristiwa
Peledakan) dan datang di dalam berita tersebut (Hai’ah Majlis Kibarul Ulama di
Kerajaan Arab Saudi telah sedih dan susah / terpukul terhadap adanya sebuah
keterangan yang dinukilkan oleh surat kabar kerajaan kemarin tentang kejadian
peristiwa peledakan dalam sebuah berita… – kemudian Barqowi berkata – Maka saya
(Barqowi) katakan : Sungguh Alloh telah membuka kejelekan perkara kalian dan
membongkar tabir kalian wahai ulama sesat…. Demi Alloh sekarang sungguh telah
datang pada kami suatu hari yang dahulu kami menahan lisan-lisan kami dari
masuk terjun ke dalam urusan kalian, dan kami menjaga diri kami dari
menyibukkan dengan urusan perkara kalian, karena rasa takut kami dari kelirunya
banyak berbicara dari perlawanan kami dan penyelewengan dari metode cara dakwah
kami…. Dan kami dahulu itu hanya mencukupkan dengan memperingatkan para pemuda
dari kesesatan kalian …. Sampai sehingga dikafirkan oleh orang yang telah mengkafirkan
kami dikarenakan kami meninggalkan masuk terjun ke dalam mengkafirkan kalian….
Dan dahulu itu sungguh kami benar-benar mengharapkan agar kalian kembali atau
agar kalian berubah, atau kalian mengganti, atau agar kalian, atau kalian
membandingkan tentang kalian sama serupa dengan hadits Nabi Sholallohu Alaihi
Wasalam, “Biarkan mereka, agar manusia tidak berbicara bahwa Muhammad itu telah
membunuh sahabatnya”. Akan tetapi kalian sungguh amat sangat disayangkan justru
kalian tidaklah bertambah melainkan hanyalah kesesatan dan kesewenang-wenangan,
dan penyelewengan dari kebenaran dan berlepas diri dari At Tauhid, dan
menggiring kepada thogut-thogut dan kepada kesyirikan dan tandingan….
– kemudian dia (Barqowi) berkata –
Maka
tempat kembali kalian jika kalian tidak bertaubat dan tidak mengadakan
perbaikan dan juga menjelaskan kebenaran, adalah sebagaimana tempat kembali
orang yang telah Allah katakan tentangnya :
Yang
artinya : “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan
kepadanya ayat-ayat kami kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu
dia ikuti oleh syaithon sampai dia tergoda maka jadilah dia termasuk
orang-orang yang tersesat. Dan kalau kami menghendaki sesungguhnya kami
tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia justru cenderung kepada
dunia dan menuruti hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaan dia seperti
anjing jika kamu membawanya maka diulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya
dia pun tetap mengulurkan lidahnya juga. Demikianlah itulah perumpamaan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, maka ceritakanlah kepada mereka
kisah-kisah itu agar mereka berpikir.”
Maka ulama sunnah dan tauhid
Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin dan Al Fauzan dan Al Ghodyan dan Ali Syaikh – semoga Alloh selalu merohmati mereka yang
masih hidup atau yang sudah meninggal – mereka telah berlepas diri dari At
Tauhid dan mereka adalah kafir menurut Al Barqowi, hanya saja Barqowi tidak
menampakkan pengkafirannya terhadap mereka karena untuk menjaga kemaslahatan
sebagaimana Nabi Sholallohu Alaihi Wassalam menjaga kemaslahatan dengan tidak
membunuh orang-orang munafiq “Sehingga manusia tidak berbicara bahwa Muhammad
itu telah membunuh sahabatnya”.
Maka semoga Alloh
menjelekkan dan menghinakan Al Barqowi dan juga semoga Alloh menjelekkan dan
setiap orang membela Al Barqowi setelah orang tersebut mengetahui bahwa keadaan
Al Barqowi sangat jelek dan hina seperti ini. Dan sesungguhnya pengetahuan
pembaca yang sunni terhadap apa-apa yang telah berlalu ini adalah cukuplah
untuk agar tidak menghitung atau menganggap keilmuan dan penukilan dan
pencelaan Al Maqdisi. Ilmu adalah agama yang tentu tidak boleh diambil dari
orang sangat pembohong dan pendusta yang mencakar seperti Abu Muhammad Al
Maqdisi ini dan juga ada sesuatu yang akan saya suguhkan kepadamu wahai pembaca
tentang keadaan Abu Muhammad Al Maqdisi ini, saya bawakan dari suatu kejadian
yang diketahui oleh orang yang telah berkawan dan bermajlis dengan Abu Muhammad
Al Maqdisi ini, dia adalah (Ihsan Al Utaibiy)1[2].
Maka dia Ihsan Al Utaibiy telah menyebutkan tentang Abu Muhammad Al Maqdisi
sesuatu perkara perbuatan maksiat, inilah sebagiannya :
1.
Sesungguhnya Abu Muhammad Al Maqdisi tidak
mau sholat di belakang kaum muslimin, akan tetapi dia justru bersembunyi di
dalam WC-WC sehingga sampai manusia / kaum muslimin selesai sholat.
2.
Dia Abu Muhammad Al Maqdisi tidak membolehkan
sholat di belakang Al Hudzaifi (imam masjid Nabawi) dan As Sudais (Imam
masjidil Haram).
3.
Dia Abu Muhammad Al Maqdisi berpendapat bahwa
harta polisi adalah halal untuk diambil atau dicuri, dan dia pun telah mencuri
senjata dan harta salah satu seorang polisi muslim.
4.
Dia Abu Muhammad Al Maqdisi berpendapat
bolehnya mengkoyak kehormatan wanita-wanita muslim, karena wanita-wanita
muslimin itu adalah budak, dan tentunya pendapat ini kembali pada karena
pengkafirannya terhadap wanita-wanita muslimin.
Dan setelah muqodimah Syaikh
kami Al-allaamah Sholih Al-Fauzan – semoga Alloh selalu memberi taufiq padanya
– untuk kitab ini (tabdlidu kawaasyifil
‘aniidi fii takfiirihi lidaulatid tauhiidi) maka beliau meminta pada saya
untuk agar saya mencari tambahan dari data-data tentang keadaan Al Maqdisi ini,
terlebih lagi dalam seputar ilmu syar’i, maka telah sampai pada saya bahwa Asy Syaikh Abdulloh As Sabt – semoga
Alloh selalu memberinya taufiq – beliau sangat mengetahui tentang keadaan Al
Maqdisi ini. Maka aku pun menelponnya dan terjadilah saling menjawab bersamaku
– semoga Alloh membalas padanya kebaikan – dan beliau pun mengirimkan kepadaku
biografi Muhammad Al Maqdisi ini yang mencangkup/ memuat seputar apa-apa yang
menunjukkan atas kebodohan agamanya dan sesungguhnya hanyalah angin
syubhat-syubhat mengamuk bertiup keras dengannya ke kanan dan ke kiri –kita
minta kepada Allah kesehatan dan kekuatan-.
Dan inilah nash/konteks omongan Asy Syaikh Abdulloh
Assabt – semoga Alloh membalas kebaikan padanya –
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Kepada saudara yang mulia Asy Syaikh / Abdul Aziz Ar
Ro’ys – semoga Alloh selalu memberinya taufiq – amin
السلام
عليكم و رحمة الله و بركاته
Saya mohon kepada Alloh yang maha besar lagi maha tinggi
agar suratku ini sampai kepada antum dan juga kepada orang – orang yang antum
cintai Diatas kebaikan.
Dan selanjutnya:
Terkait kepada apa yang telah berlalu diantara kita
seputar pembicaraan tentang (al Maqdisiy/Ishom Burqowi) beserta penyelewengan
penyelewengannya. Bahwa ia dahulu pernah tinggal di Negara Kuwait pada awal
masa pertumbuhannya. Karena itu aku berpandangan untuk menulis apa – apa yang
saya sebutkan tentangnya:
Maka saya katakan: dahulu ia memang pernah tinggal di
Kuwait, dan dia waktu itu bekerja di kantor percetakan Ash Shohabah miliknya Qu’ad Ar Rifa’I pada awal pembukaan
kantor tersebut. Kemudian ia meninggalkan bekerja di kantor tersebut dan
berpindah kepada bekerja bebas tanpa ada ikatan dari seseorang. Kemudian dia
tinggal di Ash Shohabiyah suatu daerah di Negara Kuwait. Kemudian sekitar
kurang lebih tahun 1986 dia pergi berangkat ke Negara Afghonistan dan berjumpa
dengan perkemahan tentara prajurit yang gemar mengkafirkan, dan ia ikut
berlatih bersama mereka.
Kemudian setelah itu ia kembali lagi ke Negara Kuwait,
maka mulailah Nampak padanya pemikiran baru dan berubah dari pemikiran
sebelumnya. Sehingga Nampak padanya tanda – tanda at Taqiyah (kamuflase)
didalam menampakkan keyakinannya, maka ketika dia berbicara yang bedasarkan
keyakinannya, dia pun menunggu dan menantikan apa yang akan dibantah oleh
seorang lawan bicaranya, ketika lawan bicaranya mensepakati dan mencocoki
pembicaraannya maka diapun menampakkan apa – apa yang telah diyakininya kepada
lawan bicaranya, namun jikalau apbila lawan bicarnya tidak mensepakati
pembicaraannya, maka diapun berkata padanya “saya Cuma ingin bercanda bersamamu
saja”. Demikian ia mulai berubah-ubah, dan sebelumnya ia telah belajar
pada Muhammad Surur di daerah Haithon, serta berada dalam kelompoknya.
Sebagaimana yang telah ia akui dalam kitabnya yang berjudul “I’DADUL QODATIL
FAWARISY FII BAYANI FASADIL MADARIS” dan didalam kitab tersebut ia membuat
bantahan terhadap Muhammad surur
(sebagaimana terlampir dalam contoh - contoh) sebatas yang saya ketahui ia
telah mengarang sebuah kitab yang belum disebarkannya dan masih berupa tulisan
tangan yang isinya menyanggah dan memprotes Muhammad Surur terkait dengan
keadaan atas kelomok Muhammad surur yang tawaqquf, dan ia juga menuduh Muhammad
Surur mempunyai dua Madzhab.
Disamping itu ia juga mengarang kitab yang berjudul
“MIILATA IBROHIM”, kekita kitab itu diperlihatkan kepada Asy Syeikh Abu BAkar
al Jazairi pada permulaan ziarohnya ke Negara Kuwait. Maka syeikh abu Bakar Al
Jazairi-pun mengatakan tentang kirtab itu ”INI ADALAH PEMIKIRAN KHOWARIJ”.
Kemudian ia juga mengarang kitab lain yang berjudul
“KAWASYIFUL JALIYYAH FII KUFRI DAULATIS SU’UDIYYAH” (yang sekarang ini kami
membantahnya secara berseri insya Alloh, red) dan dalam kitab itu ia menamakan
dirinya dengan nama Abul Baro’ al ‘Utaibiy serta ia mengatakan bahwa
panggilannya adalah ‘Utaibiy, adapaun saya (Syeikh Abdulloh Sabt) mengiranya
adalah Syarkasyi dari kalangan umat islam pemersatuan As Sufaitiyyah yaitu
orang – orang yang berpindah ke Negara Paletina. Demikiannlah bentuk pemikiran
dan sifatnya, dan ilmu hanya pada Alloh.
Kemudian pemikiran ia berkembang kepada penghalalan harta
– harta, sebagaimana bukti berdasarkan pengakuan temannya yang melakukan
pencurian pada salah satu yayasan di Kuwait. Setelah itu ia lari ke Yordania
dan membangun rumah disana, serta ia juga menikah dengan istri kedua. Sehingga
dengan itu ia berlindung di sana. Karena dengan sebab itu menjadilah suatu
pengetahuan di media masa pemerintahan Yordania dan akhirnya ia dipenjara
sekitar 7 tahun dan dibebaskan, kemudian dipenjara lagi dan dibebaskan lagi.
Dan terakhir di Mahkama Pengadilan kemarin membebaskannya
dari tuduhan pencetus kelompok az Zarqowiy dan pencetus orang – orang yang
gemar mengkafirkan. Sungguh perkara ini sangat mengherankan karena ia pada
hakekatnya adalah syeikh yang dipanngil dengan sebutan az Zarqowiy. Sedangkan
yang menjadi masalah adalah bahwa ialah yang menghasut orang – orang untuk
memberontak pemerintah, anehnya mereka tidak menghukumi guna untuk menyesatkan
para pemuda.
Sedangkan menurut surat kabar Timur Tengah pada hari
selasa menyebutkan bahwa ia adalah Shidiq az Zarqowiy. Karena itu memungkinkan
bagimu untuk melihat surat kabar tersebut.
Inilah secara singkat yang saya ketahui tentang Abu
Muhammad al Maqdisiy ishom Burqowiy dan apabila kamu nenginginkan tambahan
keterangan tentangnya, maka memungkinkan untukmu bertanya dan kamu akan
mendapat jawabannya, dan segala puji hanya milik Alloh.
(Selesai
Surat Syeikh Abdulloh Sabt mengenai Abu Muhammad al Maqdisiy ishom Burqowiy
penulis kitab Kawasyiful Jaliyyah Fii Kufri Daulatis Su’udiyyah)
Setelah
saya menulis surat kepada Syeikh Abdulloh As Sabt, kemudian sayapun menulis
kembali surat kepada beliau yang isinya adalah sebagai berikut:
Kepada
yang Mulia Asy Syeikh Abdulloh as Sabt-
semoga Alloh senantiasa menjadikan beliau sebagai pembela sunnah-
As Salamu ‘alaikum wa
rohmatullohi wa barokatuh….
Adapun
sesudah itu:
Saya
sungguh berterimakasih kepadamu atas apa yang telah anda bersedia dengannya
yaitu berupa keterangan – keterangan tentang seorang yang gila yakni “Abu
Muhammad al Maqdisiy Ishom al Burqowiy”-semoga Alloh mencukupkan kaum muslimin
dari kejelekannya-. Karena itu berikut ini adalah sebagian pertanyaan yang saya
senang dan berharap anda bersedia memerikan jawaban atasnya:
·
Pertanyaan ke 1: bagaimana keadaan Abu
Muhammad al Maqdisiy secara keilmuan, apakah dia telah menimba Ilmu dari salah satu
seorang ulama’ disaat dia tinggal di Kuwait?
·
Pertanyaan ke 2: apa dampak negative (Abu
Muhammad al Maqdisiy) terhadap para saudara – saudara di Kuwait dan umumnya bagi
dunia Islam termasuk Negara Saudi?
·
Pertanyaan ke 3: apakah anda mengira bahwa
Abu Muhammad al Maqdisiy Adalah orang yang mengarang kitab Al Kawasiful
Jaliyyah fii Kufri Daulatis Su’udiyyah?
Saya
mohon kepada anda agar memberikan sekaligus sebagai jawaban atas pertanyaan
tersebut. Dan semoga jawaban anda menjadi suatu dasar sebagai tempat
pengambilan keterangan tentang orang gila ini. Semoga Alloh membalas anda
dengan sutu kebaikan……
Kemudian beliau nengirimkan
kepada saya pertanyaan tersebut, inilah konteks jawabannya:
Bismillahir
rohmanir rohim
Saudaraku
yang mulia Asy Syeikh Abdul Aziz Ar Rosyyis-semoga Alloh selalu memberikan
taufiq padanya-. Amin
Wa’alaikum
salam wa rohmatullohi wa barokatuh:
Selanjutnya:
saya senang untuk menyebutkan apa yang saya ketahui terkhusus tentang Abu
Muhammad al Maqdisiy dengan menyandarkan terhadap pembahasan yang telah lalu.
Jawaban
atas pertanyaan ke 1 anda :
a.
Terkait apa yang saya ketahui bahwa
sesungguhnya laki – laki ini (Abu Muhammad al Maqdisiy) belum pernah menimba
ilmu disisi para Masyayikh di Kuwait, akan tetapi puncak dari belajarnya adalah
kepada Muhammad Surur dan tidaklah diketahui pula bahwa dia belajar kepada
Masyayikh pembawa Aqidah salafiyyah di Kuwait.
b.
Setelah dia kembali dari Afghonistan, dia
langsung berhubungan dengan sisa – sisa kelompok Juhaiman di Kuwait dan mereka
tidak menimba Ilmu bahkan kebanyakan mereka berbicara tentang (kejelekan)
penguasa serta kebanyakan mereka berbicara masalah pergerakan dan pembangkitan
(keterpurukan Islam). Mereka sungguh disayangkan dalam pokok permasalahan al
wala’ wal Baro’, mereka tenggelam pada pengkokohan dan dukungan untuk Ikhwanul
Muslimin, dan mereka memerangi para Salafiyyin dengan tuduhan bahwa mereka
adalah pegawai sebuah sitem aturan.
c.
Orang laki – laki ini (Abu Muhammad al
Maqdisiy) bukanlah seeorang penuntut ilmu. Oleh karena itu sesungguhnya ilmu
yang ia dapatkan dari Muhammad Surur dan dari semisalnya hanyalah ilmu As
Siyasah Al Hauja’(politik yang berjalan cepat) yang ilmu tersebut sebenarnya
tidak pantas dan tidak layak bagi ummat ini .
Dan
ringkas perkataan sesungguhnya mereka itu adalah suatu kelompok dari kalangan
orang – orang yang mengetahui dan mempunyai pemikiran As Siyasah al Hauja’ ini.
Mereka tidaklah termasuk para penuntuk ilmu, akan tetapi mereka hanya sekedar
menghafal beberapa kumpulan nash – nash/dalil – dalil kemudian mereka mengambil
sebagiannya untuk apa yang mereka inginkan tanpa kembali pada keterangan ahlul
ilmi dan ini merupakan cirri khas mereka, baik kelompok takfir di Mesir atau selainnya
atau juga pada kelompok Juhaiman.
Jawaban
pertanyaan yang ke 2:
Adapun
pengaruh orang sesat ini di Kuwait seungguh lemah, dikarenakan beberapa perkara
diantaranya:
a.
Sesungguhnya Abu Muhammad al Maqdisiy telah
meninggalkan Kuwait semenjak waktu yang lama sebelum nampak pemikiran takfir
pada dirinya dan sebelum Nampak pula pemikiran takfir pada kelompok sisa – sisa
Juhaiman.
b.
Sesungguhnya pengaruh pemikirannyaa itu pada
pemuda Palestina secara khusus, dikarenakan dia adalah orang Palestina sehingga
ia tidak biasa menyebarluaskan pemikiran takfiri di Negara Kuwait sebagaimana
selain dia dari kalangan orang – orang asal Kuwait juga ikut andil dalam
menyebarluaskan.
c.
Sesungguhnya yang paling utama dan penting
bahwa barisan Salafi yang berhubungan dengan Ulama’ sangatlah kuat di
Kuwait-segala puji hanya milik Alloh- maka keutamaan daerah – daerah Kuwait
berisi penuh dengan saudara – saudara kami para salafiyyin dari kalangan
penceramah – penceramah dan dari kalangan pengajar, karena itu, hal ini menghalangi
tersebarnya pemikiran takfiri. Oleh karena itu para Qutbiyyun (para pengikut
sayyid Quthb) dan kelompok Harokah Ilmiyyah yang berasal dari Kuwait tidak
berani menampakkan dengan jelas dan terang madzab mereka dalam hal memberontak
kepada penguasa dan mengkafirkannya, akan tetapi mereka hanyalah menyesatkan
manusia yang kondisi mereka bodoh dan suka marah. Akan tetapi tidak diragukan
bahwa mereka memiliki pengaruh atas sebagian pemuda, akan tetapi saya yakini
bahwa pengaruh mereka di Negara Saudi sangatlah lemah. Karena itu mereka yang
mengharumkan dan memelihara manhaj Sayyid Quthb disana hanyalah menyandarkan
perkataan semisal ini dan itu kepada sayyid Quthb, kalau tidak seperti itu maka
sangatlah sulit.
Jawaban
pertanyaan ke-3:
Adapun
kitab Al KawaSyiful Jaliyyah Fii Kufri
Daulatis Su’udiyyah, maka sungguh ketika saya pertama kali meneliti kitab
tersebut dan kesepakatan para orang yang membaca pada saat tersebarnya di
Afghonistan, menyimpulkan bahwa kitab Al Kawasyiful Jaliyyah Fii Kufri Daulatis
Su’udiyyah ini adalah hasil karya dari kalangan Masyayikh Su’udiyyah dan
selainnya yang berpemikiran takfir serta kitab tersebut belum dinisbahkan
kepada Abu Muhammad al Maqdisiy kecuali pada saat akhir – akhir ini.
Barang
siapa yang mendalami pada konteks – konteks kitab Al Kawasiful Jaliyyah
tersebut tentu akan nampak baginya dengan jelas bahwa pengarang kitab tersebut
lebih dari satu orang, sebagaimana pula keadaan kitab “Ma’alimul Intholaaqotil Kubro” yang tersebar pada masa itu. Setiap
orang yang meneliti cara – cara metode penulisan pada kitab Al Kawasyiful
Jaliyyah dan meneliti kitab al Maqdisiy yang lain maka akan Nampak jelas
baginya suatu keadaan antara dua ungkapan.
Oleh
karena itu saya memastikan bahwa kita Al Kawasyiful Jaliyyah dibikin tanpa meminta
pendapat pihak yang yang menyiarkan pada saat itu dan kitabnya (Al Kawasyiful
Jaliyyah itu) merupakan hasil dari orang – orang Jaziroh arab. Pemastian dan
penetapanku mengenai hal ini semenjak dahulu sebelum nampaknya fitnah ini.
Sebagaimana
saya juga telah memastikan dan menetapkan bahwa kitab Rof’ul Iltibas yang disandarkan kepada Juhaiman juga bukan
merupakan karangan Juhaiman.
Sesungguhnya
cara metode penulisan pada kitab Al Kawasyiful Jaliyyah adalah metode yang
sangat memuaskan dan tulisn – tulisan yang jelas menunjukkan bahwa pengarang
kitab Al Kawasyiful Jaliyyah adalah seorang yang kokoh dalam mendalami berita
penduduk Nejd, sedangkan data – data pengetahuan ini tidak terpenuhi oleh Abu
Muhammad al Maqdisiy dan juga tidak terpenuhi pula oleh Muhammad Surur waktu
itu.
Maka
ringkasnya bahwa kitab Al Kawasyiful
Jaliyyah ini ditulis oleh anak – anak Jaziroh arob dari kalangan orang –
orang yang dendam terhadap Negara Saudi dan sepertinya orang yang memberi data
– data secara terbuka dan penyiaran – penyiaran mengenai Negara Saudi adalah
orang yang bernama “Faqih”. Oleh
karena itu, orang yang membaca kitab Al Kawasyiful Jaliyyah akan mendapatkan
penggabungan dua metode penulisan.
Inilah
apa yang dapat saya sampaikan dalam perkara ini, dan hanyalah kepada Alloh saya
meminta agar menolong Ahlul Haq untuk membongkar para pengekor hawa nafsu.
Sungguh membongkar aib – aib dan kejahatan mereka adalah Jihad di jalan Alloh.
والله
هادي للحق
كتبه
محبكم
أبو
معاوية/ عبد الله السب
Dan Alloh-lah dzat yang
member petunjuk kepada kebenaran
Telah menulisnya orang yang
mencintaimu
Abu Mu’awiyah / Abdulloh As-Sabt
[1]
*)Berkata
Syeikh Fauzan dalam memberi catatan: dan kenapa dia khususkan Negara Saudi
diantara negara – negara arab yang lain?!, apakah karena negara saudi itu
paling jeleknya negara – negara Arob, ataukah karena negara Saudi merupakan
pusat Negara untuk dunia Islam?, ataukah karena dia itu Abu Muhammad al –
Maqdisiy (Ishom Burqowi) dibayar oleh musuh – musuh Negara Saudi ini sebagai
rasa hasad dan kezholiman?!
[2]
catatan kaki : Ihsan Al Utaibiy
ini ma’ruf / dikenal oleh banyak tempat Islam dan dia punya para pengikut, maka
jaminan dan tanggungan atasnya dalam apa yang saya nukil ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel kami. Silahkan berkomentar dengan sopan.